Jumat, Juli 18News That Matters
Shadow

Dukung Pernyataan Kadisdik Lampung, Ketua Gepak: Hasil TKA SMAN Unggulan Tamparan Keras Dunia Pendidikan

Bandar Lampung, jcnews.if

Pernyataan mengejutkan dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung, Thomas Amirico, terkait rendahnya hasil Tes Kemampuan Akademik (TKA) pada Penerimaan Murid Baru (SPMB) jalur prestasi di 35 SMA Negeri unggulan se-Lampung, mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak.

Salah satunya datang dari Ketua Umum Gepak Lampung, Hi. Wahyudi, yang menyebut pernyataan itu sebagai bentuk keberanian dan kejujuran yang patut diapresiasi.

“Pernyataan Kadisdik Provinsi terkait hasil TKA di sekolah unggulan adalah fakta yang sesungguhnya terjadi di lapangan. Ini menjadi tamparan keras bagi mutu pendidikan tingkat SMP, yang notabene berada di bawah pembinaan Dinas Pendidikan kota maupun kabupaten,” tegas Wahyudi dalam keterangannya, Senin (16/6/2025).

Menurut Wahyudi, kondisi ini harus dijadikan catatan penting bagi seluruh pemangku kepentingan pendidikan untuk segera melakukan pembenahan sistem secara menyeluruh, demi mewujudkan pendidikan berkualitas yang benar-benar mencerminkan kemampuan siswa yang sesungguhnya.

“Kami mendukung langkah berani Kadisdik Provinsi Lampung. Ini bukan sekadar kritik, tapi analisa konstruktif yang harus dijadikan momentum perbaikan,” tambahnya.

Ia juga menyoroti perlunya sinergi antarlevel pemerintahan.

“Publik juga berharap ada kerja sama dan sinergitas antara Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan kabupaten/kota. Tanpa itu, upaya perbaikan hanya akan berjalan di tempat,” kata Wahyudi.

Gepak Lampung bahkan menyatakan akan terus mendukung setiap terobosan kebijakan yang bertujuan membenahi dunia pendidikan.

“Kami sebagai masyarakat akan terus mendukung langkah-langkah positif dan reformasi sistem pendidikan, agar siswa Lampung ke depan benar-benar berkualitas dan mampu bersaing secara sehat, mengharumkan nama daerah,” pungkasnya.

Sebelumnya, Kepala Disdikbud Provinsi Lampung, Thomas Amirico, mengungkapkan bahwa dari total 3.863 siswa yang mengikuti TKA di 35 SMA unggulan se-Lampung, hanya 10,34 persen yang memperoleh nilai di atas 50. Sisanya, 89,66 persen justru meraih nilai di bawah 50. Bahkan, ada yang mendapat nilai nol, meskipun nilai rapornya sebelumnya mencapai 90–95.

“Banyak siswa dengan rapor 90-95, tapi saat TKA nilainya hanya 10-20, bahkan ada yang nol. Ini menjadi peringatan keras dan tanggung jawab bersama,” ujar Thomas di ruang kerjanya.

Menurutnya, fenomena ini mengindikasikan bahwa sistem penilaian di tingkat SMP perlu segera diperbaiki agar lebih objektif dan bebas dari intervensi subjektif, termasuk kedekatan emosional atau pertimbangan non-akademik lainnya.

“Jangan karena kedekatan emosional, atau karena orang tuanya baik lalu nilainya di-up demi bisa masuk sekolah unggulan. Ini harus kita hentikan,” tegasnya.

Thomas juga memastikan bahwa proses SPMB di SMA unggulan dilakukan secara bersih, transparan, dan bebas intervensi.

“Saya pastikan proses penerimaan clean and clear. Kalau masih ada oknum yang bermain, laporkan, dan akan saya tindak. Ini bagian dari gerakan bersih-bersih yang menjadi arahan langsung dari Gubernur Mirza,” ujarnya.

Ia menutup dengan ajakan untuk bersama-sama memperbaiki dunia pendidikan, agar dapat menjadi legasi positif di masa kepemimpinan Gubernur Rahmat Mirzani Djausal.

“Kita sama-sama berjuang agar pendidikan di Lampung lebih baik. Ini bukan semata urusan data dan skor, tapi tentang masa depan generasi kita,” tutup Thomas.